Pages

Monday, 6 April 2015

Media Pembelajaran

Secara singkat pada bagian rasional telah dinyatakan bahwa ada beberapa hambatan yang dihadapi guru ketika akan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Berbagai hambatan tersebut muncul dalam bentuk misalnya: (1) Anggaran sekolah relatif rendah untuk keperluan pembelian media. (2) Sekolah belum memperoleh sistem kelistrikan dan/atau sambungan internet yang memadai (untuk kasus sekolah pada daerah terpencil dan terisolasi). (3) Media sering tidak menjangkau kelokalan sekolah, sekaligus mahal. (4) Terdapat keterbatasan dari sisi ketersediaan dan kapasitas ruang laboratorium sekolah. (5) Terdapat kemungkinan fasilitas sudah dipenuhi oleh sekolah akan tetapi belum dioptimalkan penggunaannya. Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka diperlukan kreativitas guru untuk memproduksi media pembelajaran sederhana (untuk selanjutya disebut media sederhana) atau mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang sudah tersedia di sekolah. Berdasarkan uraian ICBBA (2011) dan pengklasifikasian media menurut Kusumah (2009), media sederhana adalah media yang bahannya murah dan mudah diperoleh serta pembuatannya dapat dilakukan oleh guru. Bahan media sederhana dapat diperoleh di sekitar sekolah. Barang-barang yang tidak terpakai dapat dijadikan pilihan bahan media sederhana. Kain perca, misalnya, dibentuk menjadi finger puppets dan dapat digunakan untuk media pembelajaran pada topik pembahasan tentang teks narrative dengan karakter-karakter yang mendukung alur cerita. Perlu disadari bahwa media sederhana bukan berarti hanya untuk tujuan pembelajaran tingkat rendah. Media sederhana dapat dan cocok digunakan untuk kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti pemecahan masalah. Sebagai contoh, papan permainan ular tangga yang bernomor dan nomor-nomor tertentu berisi masalah dapat dijadikan media melatih kelancaran berbicara melalui diskusi untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

No comments:

Post a Comment